BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Tahukah
kamu, apa yang menyebabkan balon udara dapat bergerak ke atas?. Balon udara
bergerak ke atas karena adanya tekanan udara yang menimbulkan dorongan pada
balon. Dalam fisika, dorongan disebut dengan gaya. Selanjutnya gaya
diartikan sebagai tarikan atau dorongan
Gaya menyebabkan benda diam menjadi
bergerak, benda bergerak menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Dalam hal ini
gaya menyebabkan perubahan gerak benda. Selain itu gaya juga dapat menyebabkan
perubahan bentuk, misalnya plastisin yang ditekan akan berubah bentuk.
Jadi, gaya dapat merubah gerak ataupun bentuk benda
Tahukah kamu apa yang menyebabkan mobil
dapat berjalan, apapula yang menyebabkan mobil dapat berhenti?. Mobil berjalan
karena gaya dorong mesin dan berhenti karena gaya rem. Gaya seperti ini disebut
dengan gaya kontak, yaitu gaya bekerja pada suatu benda melalui kontak
(sentuh) langsung antara benda.
Selain gaya kontak adapula gaya tak
kontak (tak sentuh), yaitu gaya yang bekerja tanpa melalui sentuhan
(kontak) dengan benda. Apa yang menyebabkan seorang penerjun dapat meluncur ke
bawah?. Apa pula yang menyebabkan sebuah apel jatuh ketanah? Benda jatuh karena
gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi adalah contoh gaya tak sentuk. Contoh
gaya tak sentuh lain adalah gaya listrik dan gaya magnet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gaya
Gaya termasuk besaran vektor yaitu selain memiliki
nilai juga memiliki arah. Gaya ini diukur dengan menggunakan alat yang
disebut dinamometer atau neraca pegas. Satuan gaya dalam SI
adalah newton yang disingkat N. Sedangkan satuan gaya dalam cgs adalah dyne.
1 N = 105 dyne
B.
Jenis- Jenis Gaya
· Gaya terapan adalah
gaya yang dihasilkan oleh orang, binatang atau mesin. Gaya ini digunakan orang
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh gaya terapan adalah gaya dorong mesin, atau
gaya tarik orang atau kuda pada benda.
Besar
dan arah dari gaya terapan biasanya sering disesuaikan dengan kebutuhan. Gaya
ini disimbulkan dengan F, dan digambar dengan anak panah. Contoh gambar di atas
adalah sebuah balok yang terletak di lantai didorong dengan gaya F.
·
Gaya gravitasi adalah gaya yang dimiliki oleh benda-benda
karena massanya. Setiap benda yang
memiliki massa akan menarik benda lain yang memiliki massa. Massa bumi sangat besar sehingga bumi memiliki gaya gravitasi
yang besar pula. Gaya gravitasi
ini berupa gaya tarik, sehingga gravitasi bumi ini mampu menarik benda-benda kecil yang berada dipermukaan bumi.
Gaya tarik bumi pada suatu benda disebut
dengan berat benda. Berat benda ini didapat didefinisikan sebagai perkalian
antara massa benda dengan percepatan gravitasi. Dari pengukuran diketahui bahwa
untuk tempat-tempat yang relatif rendah dari permukaan bumi, besar percepatan
gravitasi relatif konstan. Sehingga sering dianggap percepatan gravitasi
dipermukaan bumi adalah konstan yaitu g = 9,8 m/s2. Selanjutnya
berat benda dirumuskan berikut.
w = m.g
dimana : w= berat (N), g = perecepatan gravitasi (m/s2),
dan m = massa (kg)
Gambar di atas
menggambarkan berat sebuah balok. Dalam hal ini balok di anggap sebuah titik
sehingga massa balok terpusat pada sumbu diagonalnya. Sedangkan arah berat
selalu ke bawah menuju pusat bumi (tegak lurus bidang).
· Gaya tekan normal
adalah gaya yang diberikan oleh lantai (bidang) pada benda.Arah gaya tekan normal selalu tegak lurus terhadap bidang
(baik bidang horisontal maupun bidang
miring).
Gaya
tekan normal timbul akibat dari gaya berat benda yang menekan lantai. Pada contoh
di bawah ini, gaya berat menekan lantai akibatnya lantai melawan dengan memberi
gaya ke atas pada balok. Gaya ke atas oleh lantai (bidang) inilah yang disebut
gaya tekan normal. Besarnya gaya tekan normal ini dipengaruhi oleh posisi
bidang tempat balok berada.
·
Gaya tegangan tali adalah gaya yang bekerja melalui tali,
kabel maupun kawat.Sebagai contoh adalah sebuah kereta yang ditarik oleh seekor
kuda dengan menggunakan tali. Dalam hal ini, pada balok terdapat gaya tegangan
tali T yang besarnya sama dengan gaya kuda
· Gaya sentrpetal
adalah gaya yang menyebabkan suatu benda bergerak melingkar. Arah gaya ini
menuju titik pusat lingkaran. Apabila suatu benda yang bergerak lurus dan
diikat dengan seutas tali maka benda tersebut akan begerak melingkar.Gaya
sentrpetal dirumuskan sebagai :
dimana
F = gaya
sentripetal (N),
m = massa benda
yang bergerak melingkar (kg),
v =kecepatan gerak
melngkar (m/s) dan
R = jari-jari
lintasan lingkaran (m)
· Gaya otot, gaya gesek, gaya pegas,
gaya gravitasi bumi, gaya listrik, gaya magnet.
Gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI adalah newton
(disingkat N). Satuan ini dipakai
untuk menghormati tokoh Fisika Sir Isaac Newton.
· Gaya Gesekan. Gaya gesekan adalah
gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya gesekan
selalu memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek ada
dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis
terjadi pada benda diam atau akan bergerak dan gaya kinetis terjadi pada benda
bergerak. Contohnya: gaya gesek pada roda ban sepeda dengan jalan, gaya gesek
sepatu pada lantai, gaya gesek pada roda gear. Gaya gesek yang menguntungkan
dan merugikan Menguntungkan contohnya: dapat berjalan di atas tanah dengan
nyaman, ban mobil dengan jalanan, rem kendaraan. Merugikan: mesin motor/ mobil
dapat menimbulkan panas yang berlebihan apabila menmpuh jarak tertentu, gesekan
antara ban mobil denagn jalan mnyebabkan aus, air laut dan kapal menyebabkan
dapat menghambat kapal laut.
C. Klasifikasi
Gaya
Gaya dapat diklasifikasikan menjadi
dua, Yaitu:
·
Gaya
sentuh adalah gaya yang bekerja pada suatu benda dengan melalui sentuhan pada
permukaan benda tersebut. Contoh gaya sentuh antara lain seorang anak yang
mendorong meja (gaya gesek), seorang ibu yang mengangkat barang belanjaannya
(gaya otot), seorang anak yang mengayuh sepeda (gaya otot), dan pemain basket
yang melempar bola basket(gaya otot).
· Gaya tak sentuh dapat didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada benda tanpa menyentuh benda tersebut. Contoh
buah mangga yang jatuh dari tangkainya pernahkah kamu mengamati besi yang
ditarik magnet
D. Rumus-Rumus
Gaya
Rumus-rumus gaya normal di dalam pelajaran fisika secara
umum adalah sebagai berikut :
Rumus Gaya Normal Pada Lantai Datar (N)
N
= W = m. g
Keterangan
:
- N = Gaya Normal
- W = Gaya Berat
- m = massa benda
- g = gravitasi bumi
Rumus Gaya Pada Lantai Datar Bersudut α
Fx
= F cos α
Fy
= F sin α
N
= W – F cos α
Keterangan
:
- Fx = Gaya terhadap sumbu x (horizontal)
- Fy = Gaya terhadap sumbu y (vertikal)
- α = Besarnya Sudut Lantai
Rumus Gaya Normal Pada Bidang Miring
N
= W cos α
Gaya Gesek Statis dan Kinetis
F
statis = Ms . N
F
kinetis = Mk . N
Keterangan
:
- Fs = Gaya Gesek Statis
- Fk = Gaya Gesek Kinetis
- Ms = Koefisien statis
- Mk = Koefisien Kinetis
E.
Hukum Newton
Hukum I Newton
Di alam banyak dijumpai benda yang selamanya dalam keadaan diam,
misalnya sebuah batu di hutan. Selain itu ada juga benda yang bergerak terus
menerus tanpa henti, misalnya bumi mengelilingi matahari!. Mengapa batu dihutan
selalu diam? Dan mengapa pula bumi selalu mengelilingi matahari?
Keadaan selalu diam ataupun selalu bergerak terus menerus ini disebut
dengan istilah lembam (inersia = malas). Sifat lembam yaitu
sifat ingin selalu mempertahankan keadaannya. Benda yang diam akan
mempertahankan keadaan diamnya, sedangkan benda yang bergerak akan
mempertahankan keadaan geraknya.
Pada animasi di atas, muatan truck bergerak dengan bersamaan dengan
gerak truck. Pada saat di rem truck berhenti, tetapi muatan truck tidak direm.
Muatan truck dalam keadaan lembam sehingga tetap bergerak, meskipun truck
berhenti.
Di bumi, sebuah benda dipengaruhi oleh lebih
dari satu gaya. Benda akan dalam keadaan lembam apabila gaya-gaya yang bekerja
padanya memiliki resultan nol. Gaya yang resutalnya nol sering disebut
gaya-gaya setimbang. Batu di hutan, dipengaruhi gaya gravitasi dan gaya normal
yang besarnya sama dan saling berlawanan. Dalam tata surya, bumi tidak
dipengaruhi oleh gaya apapun sehingga tetap mempertahankan keadaan geraknya.
Sifat lembam ini dijelaskan oleh Newton dengan hukum I Newton yaitu:
” Jika resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam
dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan. “.
Dirumuskan :
F = 0
a = 0
Keterangan : F = resultan gaya ( N )
a = percepatan (
m/s2)
Jika ΔF = 0 maka percepatan nol
artinya kecepatannya tetap. Apabila benda
semula diam (v=0) maka selamanya akan tetap diam. Apabila benda bergerak dengan
kecepatan v maka selamanya benda akan bergerak dengan kecepatan yang tetap v.
Hukum II Newton
Pada saat kita akan mengendarai motor, setelah mesin
digas maka motor yang semula diam menjadi bergerak. Apabila gas diperbesar maka
motor akan melaju semakin cepat. Apabila motor direm maka laju akan semakin
lambat bahkan berhenti. Motor yang digas atau direm iini dikatakan mengalami
perubahan gerak (perubahan kecepatan). Perubahan gerak ini terjadi karena
adanya gaya.
Apabila
sebuah benda mendapat sebuah atau beberapa gaya yang resultanya tidak nol, maka
benda akan mengalami perubahan gerak. Perubahan gerak ini ditunjukkan dengan
adanya perubahan kecepatan atau dikatakan timbul percepatan. Pengaruh gaya
terhadap percepatan ini dirumuskan dalam hukum II Newton
Dari suatu percobaan diketahui bahwa besar percepatan yang
terjadi sebanding dengan gaya atau resultan gaya yang menimbulkannya. Hal ini
dinyatakan dengan hukum II Newton yaitu,
" besarnya
percepatan benda sebanding dengan resultan gaya yang menimbulkannya ".
dirumuskan :
a ~ ΣF
dengan konstanta
pembanding k= 1/m
sehingga hukum II
Newton dirumuskan sebagai:
a = ΣF/m atau
ΣF = m a
Keterangan :
ΣF = resultan gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan
benda (m/s-2)
Konstanta
pembanding adalah k=1/m. Besar massa m ini menentukan sifat kelembaman, yaitu
semakin besar massa benda maka sifat kembaman semakin besar. Hal ini berarti
untuk merubah gerak benda yang bermassa besar akan diperlukan gaya yang lebih
besar pula. Selanjutnya massa disebut dengan konstanta inersia
(kelembaman)
Hukum III Newton
Setiap benda yang lembam selalu akan melakukan
perlawanan terhadap setiap gaya yang mengenainya. Perlawanan benda terhadap
gaya ini dinyatakan dengan hukum III Newton. Hukum III Newton ini berbunyi,
" Jika sebuah benda mengerjakan gaya terhadap
benda lain, maka benda lain akan mengerjakan gaya yang sama besar dan
berlawanan pada benda tersebut."
Kedua gaya tersebut dikenal dengan gaya aksi dan gaya reaksi.
Hukum ini dirumus sebagai
F aksi = - F
F = - F'
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gaya termasuk
besaran vektor yaitu selain memiliki nilai juga memiliki arah. Gaya
ini diukur dengan menggunakan alat yang
disebut dinamometer atau neraca pegas. Satuan gaya dalam SI
adalah newton yang disingkat N. Sedangkan satuan gaya dalam cgs adalah dyne.
1 N = 105 dyne
Gaya
dapat diklasifikasikan menjadi dua, Yaitu:
·
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja
pada suatu benda dengan melalui sentuhan pada permukaan benda tersebut. Contoh
gaya sentuh antara lain seorang anak yang mendorong meja (gaya gesek), seorang
ibu yang mengangkat barang belanjaannya (gaya otot), seorang anak yang mengayuh
sepeda (gaya otot), dan pemain basket yang melempar bola basket(gaya otot).
·
Gaya tak sentuh dapat didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada benda tanpa menyentuh benda tersebut. Contoh
buah mangga yang jatuh dari tangkainya pernahkah kamu mengamati besi yang
ditarik magnet.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber http://www.elsmandagiri.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar